Rabu, 19 September 2012

Dear My Future Husband..











 Dear My Future Husband..




kau tahu kn. Allah sudah menyimpan namamu, lama sekali. sejak aku masih berada di rahim Ibu, sejak aku baru berupa seonggok daging lalu Allah meniupkan ruh padaku. dan kini, namamu juga yang sedang jadi bahan utama pembicaraanku dengan-NYA. Mesra sekali saat aku bersama-NYA, kadang-kadang aku bertanya, lalu kujawab sendiri, kadang2 aku menebak, namun lebih sering meminta di hadapan DIA. ya.. pada akhirnya, aku memohon pada-NYA dg sungguh2, untukku, untukmu.

dahulu, kita tak pernah saling mengenal.. Seperti tiupan angin yang menerbangkan mawar, kaulah satu kelopak yang tertinggal dan jatuh tepat di beranda hati. dan aku menyimpannya hingga kini. aku tidak mengenalmu dengan pasti. aku tidak ingin mengenalmu. aku pikir, biar semuanya tersimpan dengan rapat. biar dikunci dengan kuat. siapa dan bagaimana kamu, biar kudengar sendiri dari-NYA. 

Jika telah kokoh segala tiang yang kaupancangkan di hatimu, untuk memilihku.. pastikan bahwa itu adalaah jawaban dari-NYA. bahwa itu juga adalah pilihan DIA.

Sebab, ketika kau memilihku, kamu tidak akan punya pilihan yang lain.

Sebab, menikah bukan saja tentang matahari, namun tentang bumi. suatu saat terjadi malam, siang, hujan, badai, segalanya, kita layari bersama. berdua.


dan kita menikah bukan sj di hadapan orang-orang, tp di hadapan Allah. Allah yang mempertemukan kita, maka kita tidak akan mengecewakannya dengan apapun juga, kan?

Aku tidak menginginkan apa-apa, sederhana saja, bawa aku ke syurga,,, dan itu sudah cukup membuatku bahagia. kau paham? membangunkanmu, membuatkan kopi hangat, menggoreng ubi, memasak nasi, lauk, mencuci pakaianmu, mengepel lantai, belanja, mengandung, melahirkan, mendidik anak, menggendong anak, mengajarinya berjalan, berlari, menulis, membaca, mengaji, segalanya. aku lakukan demi kamu. demi syurga. demi DIA yang telah menyatukan kita. maka bagaimana bisa aku tidak hendak ke sana bersamamu? bersamamu?


saat ujian berdatangan, pastikan kita saling bergenggaman. karna, kita adalah makhluk bersayap tunggal, yang tak kan mampu terbang tanpa bertautan tangan.


pd akhirnya, aku.. aku ingin menua bersamamu. tidak ada bedanya, saat pertama kali kita bertemu, atau saat kita telah menua karna usia. kita, tetap akan seperti dulu.





 *Teruntuk calon suamiku....




Jumat, 20 April 2012

sendiri....


                             


  kepada secebis hati yang gersang,
aku rindu pada keterasingan.. dan desah tawa sepi.
 
maka, pada musim dingin ini, ku biarkan ragaku terpancung beku, di atas jaring2 sunyi. 

dan menyeka lelah, lewat jutaan sketsa kata..
 
lama, terkungkung dalam bias nada luka, aku masih bisa sejalang akar. sendirian, 

mengais kepingan mimpi, dalam sekotak waktu yang terasa mati.

dimana nurani itu sembunyi??? ketika bathinku menjerit nelangsa?? ketika anak panah 

dusta membunuh benih2 asa?? ketika aku tak lagi mampu membedakan, antara 

kebohongan dan kejujuran..??

purnama dalam genggamanku telah mengembun, dan tinta2 pena telah mengering..


bersama lelehan kabut pagi, ku patahkan ranting2 angan ini… 

sendiri...

Add caption


Minggu, 25 Maret 2012

hujan...




hujan.. selalu seperti irama yang mengiringi jalannya kenang..

di masa hanya ada suara kita yang bergema

yang tenggelam.. dan tergenang oleh rasa kehilangan..

sekarang,


ada selembar atumn di tangan.. hendak kuterbangkan..


nanti.. ketika pintuku kau ketuk dan senyum meradang pada wajah bebintang..

tetapi malam buru-buru hinggap.. menyergap. senyap..

serasa bercakap-cakap dengan denting jam...

sampai ku lupa... tanah-tanah mengering,, seusai gerimis, pintu masih tertutup rapat...

ada yg mengetuk.. sesaat kutanya, "siapa??"

rupanya seamuk angin.. dan selembar autumn melayang mengejar bintang berpijar..

kepada setetes air yg turun di awang, aku berbisik.. "kapan kau datang...?" 



Purwokerto, 25 maret 2012

Minggu, 26 Februari 2012

hilang


di dekatku..

kau pernah duduk dan meletakkan secangkir impian..


dengan melihat langit yang sama,

angan kita bertemu..

lalu kau lukis sebentuk warna ungu di kanvas biru itu..

"Mungkin.. kebahagiaan kita berbeda.."


"Jadi, tersenyumlah.."


kemudian kau, menghilang...

menjadi deburan abu... yg saling berhamburan..

membawa masing2 kenangan...


ketika matahari bertengger di ufuk barat dengan lesu...

ku kepakkan sayap, lalu terbang menujumu...


Purwokerto, 26 februari 2012

Kamis, 12 Januari 2012

La tahzan...^^


Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru "Ya Allah"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru "Ya Allah"

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru "Ya Allah"

Ketika pintu pintu permintaan telah tertutup dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah "Ya Allah"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru "Ya Allah"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus dipikul, menyerulah "Ya Allah"

"Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
gulita,dan wajah zaman berlumuran debu hitam
kusebut nama-Mu dengan lantang disaat fajar menjelang
dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah"

Setiap ucapan baik, do'a yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundah gulanakan hati hanya pantas ditujukan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Purwokerto, 12 januari 2012

Rabu, 11 Januari 2012

Rindu menikah

Bismillah..


Ehemm.. Indahnya hiasan di jari manis itu.. ^_^

Ups, hehe..
Tapi inilah yang banyak dirasa oleh sebagian yang masih sendiri.. Rindu menikah. Pernahkah terbersit rasa iri saat menghadiri walimahan teman? Iri, akhirnya teman kita bisa menggenapkan setengah Diennya. Dan kitapun mulai bosan dengan kata-kata "Sabar yaaaaa...."

Satu artikel yang pernah ana baca dengan tema sama;

Coba bayangkan jika kita menikah hari ini pada saat kita masih futur, buruk dan jauh dari Allah.. Sudah terbayangkah laki-laki yang akan menjadi pendamping kita?? Pastinya, tidak akan jauh dari keadaan kita.. Apa yang kita lakukan akan berbalik pada diri kita. Apa yang kita beri itulah yang akan kita terima..

Ada pesan yang mungkin bisa kita renungi..

"Aku minta pada Allah bunga yang cantik tapi Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta pada Allah hewan mungil yang lucu tapi Dia memberi ulat berbulu. Aku sedih, aku kecewa.Kenapa begini?? Namun lama kelamaan, kaktus berduri itu berbunga menjadi sangat indah dan ulat berbulu itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan menawan. Kadang kita terluka dan sakit atas keadaan kita, padahal Allah sedang merajut kebahagiaan untuk kita. Begitulah Allah, Dia tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.."

Ukhti yang sholehah..
Allah tahu yang terbaik bagi kita. Mungkin kita belum menemukan siapa pemilik tulang rusuk ini, karena Dia ingin kita memperbaiki diri. Dia ingin kita menjadi hamba yang benar-benar shalihah dalam islam ini. Tak ada kata-kata lain selain sabar. Semoga Allah masih membimbing langkah kita dan terus di istiqomahkan dijalan ini..


Purwokerto, 11 jan 2012

Minggu, 11 Desember 2011

serpihan hati


Serpihan hati,
merajut asa, mendiami sukma...
terlukis dan menukik indah kemuning senja dalam deraian air mata..

biarlah biar …
biarlah berlalu dan tak akan kembali sakit itu...
melainkan ia akan menjadi penguatku dalam langkah – langkah gontai
yang membawaku dalam pusara abadi dimana derita itu menjadikan singgasana mulia dalam keridhoan-Nya....

Insya Allah.
Amin.


Purwokerto 11 desember 2011